Coding 22 Jun 2025

GraphQL vs REST: Pertempuran Dua Raksasa API yang Seru Abis!

GraphQL vs REST: Pertempuran Dua Raksasa API yang Seru Abis!

Halo, saya Zona Sosmed, seorang pengembang web yang sering banget berkutat dengan API. Kali ini, kita akan ngobrol santai tentang dua teknologi API yang lagi naik daun: GraphQL dan REST. Mana yang lebih oke buat proyekmu? Yuk, kita bedah!

Pendahuluan: Apa Sih Bedanya?

REST (Representational State Transfer) itu ibarat restoran prasmanan. Kamu bisa ambil apa aja yang ada, tapi kadang malah kebanyakan yang gak dibutuhin. GraphQL, di sisi lain, kayak pesan makanan a la carte. Kamu cuma minta yang kamu mau, gak lebih, gak kurang.

REST: Si Klasik yang Teruji Waktu

REST udah lama jadi standar dalam pengembangan API. Dia pakai endpoint (URL) buat ngakses sumber daya. Misalnya, /users buat ngambil daftar pengguna. Kelebihannya:

  • Sederhana dan mudah dipahami: Konsepnya gak ribet, banyak tutorial dan dokumentasi.
  • Cacheable: Bisa di-cache dengan mudah di berbagai level (browser, server, CDN).
  • Skalabilitas: Cocok buat aplikasi besar dengan banyak sumber daya.

Tapi, REST juga punya kekurangan:

  • Over-fetching: Seringkali ngambil data yang gak dibutuhin. Misalnya, kamu cuma butuh nama pengguna, tapi REST ngasih semua data (email, alamat, dll.).
  • Under-fetching: Kadang harus bikin banyak request buat ngedapetin semua data yang dibutuhin.

GraphQL: Si Fleksibel yang Efisien

GraphQL dikembangin sama Facebook buat mengatasi masalah over-fetching dan under-fetching. Dengan GraphQL, kamu bisa nentuin data apa aja yang kamu mau dalam satu request. Kelebihannya:

  • Data yang presisi: Cuma ngambil data yang dibutuhin, gak ada data mubazir.
  • Satu endpoint: Cukup satu endpoint buat semua request.
  • Introspection: Bisa nanya ke API tentang struktur datanya.

Kekurangan GraphQL:

  • Lebih kompleks: Konsepnya lebih rumit dari REST, butuh waktu buat belajar.
  • Caching lebih sulit: Karena cuma ada satu endpoint, caching jadi lebih menantang.
  • Potensi N+1 problem: Kalau gak hati-hati, bisa bikin banyak query ke database yang bikin lambat.

Kapan Pakai REST, Kapan Pakai GraphQL?

Pilih REST kalau:

  • Proyekmu sederhana dan gak butuh fleksibilitas tinggi.
  • Kamu butuh caching yang kuat.
  • Timmu udah familiar dengan REST.

Pilih GraphQL kalau:

  • Kamu butuh fleksibilitas tinggi dan efisiensi data.
  • Kamu punya banyak klien dengan kebutuhan data yang berbeda-beda.
  • Kamu pengen ngurangin jumlah request ke server.

Fakta Menarik: Menurut GraphQL Foundation, GraphQL diadopsi oleh banyak perusahaan besar seperti GitHub, Shopify, dan Pinterest.

Kesimpulan: Gak Ada Jawaban Mutlak!

Gak ada jawaban tunggal mana yang lebih baik antara GraphQL dan REST. Pilihan tergantung pada kebutuhan dan prioritas proyekmu. Pertimbangkan baik-baik kelebihan dan kekurangan masing-masing sebelum memutuskan. Yang penting, pahami konsepnya dan pilih yang paling cocok buat tim dan proyekmu!

graphql vs rest
Bagikan: