Coding 23 Jun 2025

Laravel 10: Coding Anti Ribet untuk Pemula Hingga Expert

Laravel 10: Coding Anti Ribet untuk Pemula Hingga Expert

Halo, saya Zona Sosmed expert di bidang pengembangan web dengan Laravel. Kali ini, kita akan membahas tuntas Laravel 10, framework PHP yang lagi naik daun banget. Gak usah takut coding ribet, karena di sini kita akan belajar dengan cara yang santai dan mudah dipahami.

Kenapa Harus Laravel 10?

Laravel itu ibaratnya koki handal yang udah nyiapin semua bahan dan alat masak. Kita tinggal racik resepnya aja! Dengan Laravel, kita bisa bikin aplikasi web yang kompleks dengan lebih cepat dan terstruktur. Menurut data dari BuiltWith, Laravel adalah salah satu framework PHP yang paling populer digunakan di seluruh dunia. Artinya, komunitasnya besar dan sumber belajarnya melimpah!

Persiapan Sebelum Coding: Instalasi Laravel 10

Sebelum mulai ngoding, kita perlu menyiapkan "dapur" kita. Pastikan komputer kamu sudah terinstall:

  • PHP (minimal versi 8.1)
  • Composer (dependency manager untuk PHP)
  • Database (MySQL, PostgreSQL, dll.)

Setelah semua siap, buka terminal atau command prompt, lalu ketik:

composer create-project laravel/laravel:^10 nama-proyek

Ganti nama-proyek dengan nama aplikasi kamu. Tunggu sampai proses instalasi selesai. Proses ini mungkin memakan waktu beberapa menit, tergantung koneksi internet kamu.

Struktur Folder Laravel: Mengenal Rumah Kita

Setelah instalasi selesai, coba masuk ke folder proyek kamu. Di sana, kamu akan melihat banyak folder dan file. Jangan panik! Kita akan bahas beberapa folder penting:

  • app: Tempat kode logika aplikasi kita, seperti controller, model, dan middleware.
  • routes: Mendefinisikan URL dan controller yang akan menangani permintaan.
  • resources: Berisi view (template HTML), assets (CSS, JavaScript, gambar), dan localization.
  • database: Berisi migration (untuk membuat dan memodifikasi database) dan seeder (untuk mengisi data awal ke database).
  • config: Berisi konfigurasi aplikasi, seperti koneksi database, email, dan lain-lain.

Routing: Menentukan Arah Lalu Lintas Aplikasi

Routing adalah jantung dari aplikasi web. Di sini, kita menentukan URL mana yang akan ditangani oleh controller mana. Buka file routes/web.php. Kamu akan melihat contoh route sederhana:

Route::get('/', function () {
    return view('welcome');
});

Kode di atas berarti, ketika pengguna mengakses URL / (halaman utama), Laravel akan menampilkan view bernama welcome.

Controller: Otak di Balik Layar

Controller bertugas menangani logika aplikasi. Misalnya, mengambil data dari database, memproses data, dan mengirimkan data ke view. Untuk membuat controller, gunakan command:

php artisan make:controller NamaController

Ganti NamaController dengan nama controller kamu. Controller akan dibuat di folder app/Http/Controllers.

View: Tampilan yang Menarik

View adalah template HTML yang menampilkan data ke pengguna. Laravel menggunakan Blade template engine, yang memungkinkan kita menggunakan sintaks PHP di dalam HTML. Buat file view di folder resources/views. Contoh:

<h1>Halo, {{ $nama }}!</h1>

Di sini, {{ $nama }} adalah variabel yang dikirim dari controller.

Eloquent ORM: Berinteraksi dengan Database dengan Mudah

Eloquent ORM adalah cara mudah untuk berinteraksi dengan database. Kita bisa membuat model untuk merepresentasikan tabel di database. Untuk membuat model, gunakan command:

php artisan make:model NamaModel

Ganti NamaModel dengan nama model kamu. Model akan dibuat di

tutorial laravel 10
Bagikan: