Coding 12 Jul 2025

Refactoring Kode: Bikin Kode Lebih Cakep, Lebih Mudah Dimengerti, dan Lebih Mantap!

Refactoring Kode: Bikin Kode Lebih Cakep, Lebih Mudah Dimengerti, dan Lebih Mantap!

Halo, saya Zona Sosmed, seorang pengembang yang seringkali berjibaku dengan kode yang... aduhai rumitnya. Nah, kali ini kita ngobrolin soal refactoring. Apa sih itu? Kenapa penting? Dan gimana caranya?

Apa Itu Refactoring?

Gampangnya, refactoring itu proses mengubah struktur internal kode tanpa mengubah kelakuannya dari luar. Jadi, programnya tetep jalan kayak biasa, tapi "jeroannya" dibersihin, dirapihin, dibikin lebih mudah dimengerti dan dipelihara. Bayangin deh, kamu punya rumah yang isinya berantakan banget. Refactoring itu kayak beresin lemari, mindahin perabotan, ngecat ulang tembok, tapi tanpa ngerubah fungsi rumah itu sendiri. Tetep buat tidur, masak, dan nonton TV, kan?

Kenapa Refactoring Itu Penting?

Banyak alasannya! Ini beberapa yang paling utama:

  • Kode Lebih Mudah Dibaca dan Dimengerti: Bayangin baca novel yang kalimatnya amburadul. Pusing, kan? Sama kayak kode. Kode yang rapi dan terstruktur bikin developer lain (termasuk kamu di masa depan!) lebih gampang ngerti apa yang terjadi.
  • Mengurangi Kerumitan: Kode yang kompleks dan berbelit-belit itu rawan bug. Refactoring membantu menyederhanakan logika, sehingga mengurangi potensi kesalahan.
  • Mempermudah Pengembangan Fitur Baru: Kalau kode kamu berantakan, nambahin fitur baru jadi mimpi buruk. Refactoring bikin kode lebih fleksibel dan mudah di-extend.
  • Meningkatkan Performa: Kadang, refactoring bisa mengungkap bottleneck atau area kode yang kurang efisien. Dengan memperbaikinya, performa aplikasi bisa meningkat.
  • Mengurangi Utang Teknis: Utang teknis itu kayak tumpukan cucian kotor yang makin lama makin menggunung. Refactoring membantu melunasi utang ini sedikit demi sedikit, biar proyek kamu gak bangkrut di kemudian hari.

Menurut sebuah studi dari CISQ, biaya untuk memperbaiki kode yang buruk bisa mencapai 3.61 dolar per baris kode. Refactoring bisa membantu mengurangi biaya ini secara signifikan.

Kapan Kita Perlu Melakukan Refactoring?

Idealnya, refactoring dilakukan secara berkala, bukan cuma pas ada masalah. Beberapa "bau kode" yang jadi pertanda kamu perlu refactoring:

  • Kode Duplikat: Kalau kamu nemuin potongan kode yang sama persis di beberapa tempat, itu pertanda baik untuk diekstrak jadi fungsi atau kelas terpisah.
  • Fungsi atau Kelas yang Terlalu Panjang: Fungsi atau kelas yang isinya ratusan baris kode biasanya sulit dimengerti dan dipelihara. Coba pecah jadi bagian-bagian yang lebih kecil dan fokus.
  • Nama Variabel atau Fungsi yang Kurang Jelas: Nama yang deskriptif itu penting! Kalau kamu gak ngerti maksud variabelnya cuma dari namanya, berarti perlu diganti.
  • Code Smells Lainnya: Ada banyak "bau kode" lainnya yang bisa kamu pelajari, seperti Long Parameter List, Shotgun Surgery, dan Feature Envy.

Contoh Sederhana Refactoring

// Kode sebelum refactoring
function hitungLuasPersegiPanjang(panjang, lebar) {
  return panjang * lebar;
}

// Kode setelah refactoring
function hitungLuas(panjang, lebar) {
  return panjang * lebar;
}

Perhatikan bahwa kita hanya mengganti nama fungsi dari hitungLuasPersegiPanjang menjadi hitungLuas. Ini lebih umum dan bisa digunakan untuk menghitung luas berbagai bentuk, bukan hanya persegi panjang.

Kesimpulan

Refactoring itu investasi jangka panjang. Mungkin awalnya terasa ribet, tapi manfaatnya jauh lebih besar daripada keribetannya.

refactoring adalah
Bagikan: