Coding 03 Jul 2025

UX Bukan Sekadar Gambar Cantik: Hubungannya dengan Coding yang Sering Terlupakan

UX Bukan Sekadar Gambar Cantik: Hubungannya dengan Coding yang Sering Terlupakan

Halo, saya Zona Sosmed, expert di bidang user experience (UX) dan seringkali jadi jembatan antara tim desain dan tim developer. Banyak yang mikir UX itu cuma soal tampilan yang cakep, padahal lebih dari itu! Mari kita bedah hubungan erat UX dengan coding.

Pendahuluan: UX Lebih Dalam dari Sekadar Estetika

Sering dengar kan, UX itu singkatan dari User Experience? Intinya, UX itu tentang bagaimana *pengalaman* pengguna saat berinteraksi dengan produk kita, baik itu website, aplikasi, atau bahkan produk fisik. Bukan cuma soal tampilan yang menarik, tapi juga kemudahan penggunaan, kecepatan, dan kepuasan secara keseluruhan. Nah, di sinilah coding berperan penting!

Coding: Tulang Punggung Pengalaman Pengguna yang Baik

Bayangin deh, desainnya udah keren banget, warnanya pas, tata letaknya juga oke. Tapi, begitu diklik, loadingnya lamaaa banget. Atau, tombolnya susah dipencet di layar HP. Nyebelin kan? Nah, itu dia masalahnya. Coding yang buruk bisa merusak UX yang sudah dirancang dengan susah payah.

Kenapa Coding Penting dalam UX?

  • Performa: Kecepatan loading website atau aplikasi itu krusial. Menurut Google, 53% pengunjung website akan meninggalkan situs jika loadingnya lebih dari 3 detik. Coding yang efisien memastikan performa yang optimal.
  • Aksesibilitas: Kode yang baik memastikan website atau aplikasi bisa diakses oleh semua orang, termasuk mereka yang menggunakan alat bantu seperti screen reader. Ini bukan cuma soal etika, tapi juga soal memperluas jangkauan pasar.
  • Responsiveness: Website atau aplikasi harus bisa menyesuaikan diri dengan berbagai ukuran layar, dari desktop sampai smartphone. Coding yang responsif memastikan pengalaman pengguna yang konsisten di semua perangkat.
  • Interaksi: Animasi, transisi, dan efek visual lainnya bisa memperkaya pengalaman pengguna. Tapi, kalau kodenya berantakan, efek-efek ini malah bikin website jadi lemot dan bikin pusing.

Bagaimana UX dan Coding Bekerja Sama?

Idealnya, tim UX dan tim developer bekerja sama sejak awal proyek. Tim UX melakukan riset pengguna, membuat wireframe dan prototype, lalu memberikan spesifikasi desain yang detail ke tim developer. Tim developer kemudian menerjemahkan desain tersebut ke dalam kode yang fungsional dan efisien. Komunikasi yang baik antara kedua tim sangat penting untuk memastikan visi UX terwujud dengan baik.

Contohnya, saat mendesain form pendaftaran, tim UX mungkin menekankan pentingnya validasi input secara *real-time*. Tim developer kemudian harus memastikan kode yang dibuat bisa memvalidasi input pengguna secara otomatis dan memberikan feedback yang jelas jika ada kesalahan.

Tips untuk Developer: Perhatikan UX!

  1. Pahami desain: Jangan cuma lihat gambarnya, tapi pahami juga alasan di balik setiap elemen desain.
  2. Prioritaskan performa: Tulis kode yang efisien dan hindari penggunaan library yang berlebihan.
  3. Uji coba secara berkala: Uji coba website atau aplikasi di berbagai perangkat dan browser untuk memastikan semuanya berfungsi dengan baik.
  4. Minta feedback dari tim UX: Jangan ragu untuk bertanya jika ada hal yang kurang jelas atau jika ada kendala teknis.

Kesimpulan: UX dan Coding, Tim Impian!

UX dan coding itu dua sisi mata uang yang sama. Tanpa coding yang baik, desain UX yang paling brilian pun akan sia-sia. Dengan memahami pentingnya UX, developer bisa menciptakan produk yang tidak hanya fungsional, tapi juga menyenangkan dan bermanfaat bagi pengguna. Jadi, yuk, kita bangun tim impian yang solid antara UX dan coding!

UX adalah
Bagikan: